Selain halus dan tersembunyi, setan menjebak manusia secara bertahap. Ia tak kenal lelah sebelum berhasil. Ia juga memperhitungkan jenis manusia yang dihadapinya. Makin canggih kualitas seseorang makin canggih juga strateginya.

Karena tidak mati-mati, setan juga melalui proses pembelajaran yang sangat panjang dan sangat rapi-canggih (dengan standar kualifikasi dan kompetensi terstruktur). Dia sangat “profesional” dalam kemungkaran, sehingga kalau kita tidak “profesional” dalam kemakrufan (kebaikan) serta tidak selalu memohon pertolongan Allah, kita pasti terkecoh dan kalah dengan setan.

Ditopang oleh penguasaan ilmu agama, ketajaman berpikir, dan kepiawaian berdakwah, Profesor Mabruk membekali kita lensa untuk mendeteksi lapislapis keberagamaan kita selama ini: sudahkah pikiran, sikap, dan perilaku kita sehari-hari terlepas dari kesesatan? Bagaimana kita mengenali jurus dan fatwa setan yang kerap jitu dalam menjerumuskan kita hingga kita tak sadar bila kita terjerumus.

Sepanjang sejarah, karya-karya besar ulama mazhab tercatat. Namun, sepanjang itu pula setan menyesatkan umat manusia dan menyelimuti kebenaran ayat-ayat dan hadis dengan kebatilan. Seakan setan pun ingin mempersembahkan buah karya untuk memuat fatwa-fatwanya. Layaknya ulama mazhab, setan pun memiliki para pengikut setia nan fanatik terhadap fatwa-fatwanya. Tak sadar jika mereka telah menjadi korban dari fatwa-fatwa sesat dan menyesatkan itu, maka buku ini di namai Fatwa-Fatwa Setan. Waspadalah!