ISBN 9786027428034
Muhammad Farid Wajdi
Soft Cover | Book Paper | 13 x 19 cm | 248 hal
Juni 2016
Rp 55.000
Karamah adalah keistimewaan luar biasa yang ditampakkan Allah di dalam diri wali-wali-Nya, para kekasih-Nya. Mereka mendapatkan kedudukan istimewa di sisi-Nya karena mereka juga mengistimewakan Allah di dalam hati mereka. Mereka mencintai dan dicintai oleh Allah Swt.
Termasuk buah dari cinta Allah kepada para wali-Nya adalah karamah. Apabila para nabi diberi keistimewaan mukjizat untuk membuktikan kepada umatnya bahwa ia adalah utusan Allah, para wali Allah juga diberi keistimewaan karamah untuk membuktikan bahwa keislaman dan ketakwaan mereka benar dan diridhai Allah. Dengan karamah yang ditampakkan itu seolah-olah Allah berpesan kepada umat islam, “Ikutilah jejak hidup wali itu, karena ia adalah kekasih-Ku. Ambillah berkah, ilmu, dan budi pekertinya. Apabila kalian mengikuti dan mencintainya, maka Aku juga akan mencintai kalian.”
Karamah memang tidak boleh diceritakan ketika Sang Wali masih hidup. Ketika mengetahui ada orang yang melihat karamahnya, baik sengaja atau tidak, biasanya Sang Wali Allah akan berpesan padanya, “Jangan kamu ceritakan hal ini, kecuali setelah aku meninggal.” Cerita-cerita karamah baru muncul setelah Sang Wali Allah meninggal dunia. Begitu banyak kejadian-kejadian luar biasa yang diceritakan oleh keluarga, santri, teman-teman, dan orang-orang terdekat Sang Wali yang menunjukkan kedekatannya kepada Sang Pencipta.
Buku ini berisi kisah-kisah yang sangat terpercaya, karena penulis merangkumnya dari buku-buku yang ditulis oleh murid-murid dari Tiga Sufi Dunia. Ulama-ulama yang terkenal di seluruh dunia. Mereka adalah Kyai Kholil Bangkalan, Abuya As-Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani, dan K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Karena banyak yang belum mengetahui kisah-kisah karamah mereka, buku ini pasti akan banyak diminati oleh masyarakat luas, terutama para pecintanya.