Suatu utusan datang kepada Nabi saw. Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, siapa hamba yang paling dicintai Allah?” Beliau menjawab, “Yang paling baik akhlaknya.” (HR Ahmad). Suatu hari Nabi bertanya, “Maukah kalian kuberitahu siapa yang paling kucintai?” “Tentu, ya Rasul,” jawab mereka. Beliau bertanya sekali lagi, lalu menegaskan, “Orang yang paling baik akhlaknya.” (HR Ahmad). “Kalian tidak akan disenangi manusia karena harta kalian. Buatlah mereka senang kepada kalian lewat wajah ceria dan akhlak mulia.” (HR. al-Bazzar).

Rampai kisah hidup Rasulullah tak saja dituturkan dengan indah, tapi di setiap episode perjalanan beliau juga ditemukan mutiara pelajaran berharga. Tak hanya nikmat dibaca, tapi juga memperkuat batin ini supaya cerdas mengelola hidup, hemat bertutur-kata, kaya dan tanpa pamrih saat berbagi, serta peka dengan kekurangan serta aib diri. Dr. Mukanisi meramu taman kenabian ini dalam tiga kesuksesan besar: sukses spiritual, sukses material, dan sukses sosial. Ketiga tema besar terpapar dalam laku penyucian diri lewat istighfar, tobat, dan istiqamah; dan pembenahan lingkungan dengan hijrah, ukhuwah, dan akhlak mulia.

Ya Rasul, siapa yang meneladani perjalanan hidupmu, pasti sukses. Siapa yang mengikuti ajaranmu, pasti selamat. Dan, siapa mengambil hidayahmu, ia selalu berada di jalan yang lurus. Selamat belajar menjadi kekasih Allah, Rasul, dan umat manusia.