Nabi Muhammad saw. dikenal jarang terkena penyakit.
Mengapa nabi Muhammad jarang sakit? Pertanyaan ini menarik untuk dikemukakan.
Ada beberapa kebiasaan positif yang membuat nabi Muhammad saw. selalu tampil fit dan jarang sakit, sebagaimana dikutip dari Jejak Sejarah Kedokteran Islam, karya Dr. Ja’far Khadem Yamani, diantaranya:
Pertama, selektif terhadap makanan. Tidak ada makanan yang masuk ke dalam tubuh beliau, kecuali makanan tersebut memenuhi syarat halal dan thayyib (baik).
Kedua, tidak makan sebelum lapar dan berhenti makan sebelum kenyang. Disabdakan: “Anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari perutnya. Cukuplah bagi mereka beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka (ia dapat mengisi perutnya) dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk pernafasan.” (H.R. Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)
Ketiga, makan dengan tenang, tumaninah, tidak tergesa-gesa, dengan tempo yang sedang. Makanan yang tidak dikunyah dengan baik akan sulit dicerna.
Keempat, cepat tidur dan cepat bangun. Nabi Muhammad saw. biasa tidur selepas Isya untuk kemudian bangun pada pertengahan malam kedua. Jadi, beliau tidur tidak lebih dari delapan jam.
Kelima, istikamah melakukan puasa sunah. Puasa adalah perisai terhadap berbagai macam penyakit jasmani maupun rohani. Puasa sangat ampuh untuk detoksifikasi (pembersihan racun) yang sifatnya total dan menyeluruh.