Allah menurunkan Al-Qur’an untuk kita baca dengan penuh perenungan, untuk kita perhatikan dengan penuh kecermatan,
agar kita bahagia dengan senantiasa mengingatnya, agar kita memahaminya dengan baik, agar kita meyakini dan berusaha menegakkan perintah dan larangannya, agar kita bisa memetik buah pengetahuan bermanfaat yang mengantarkan kita menuju Allah—Sang Tumpuan segala damba.
—Ibnu Qayyim al-Jauziyyah

Selain menuturkan bagaimana Nabi saw., para sahabat, dan kaum salaf saleh membaca, merenungi, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an, buku ini meracik kisah-kisah penuh inspirasi tentang pengalaman para pengamal Al-Qur’an zaman kita: bagaimana mereka mendekati teks Al-Qur’an, mencerapnya, dan menjadi terserap olehnya. Mereka mengalami perubahan dan diubah oleh teks itu—lebih baik dan lebih positif melihat segala kenyataan hidup yang tak selalu mudah untuk dilalui. Mereka terinspirasi oleh ayat-ayat suci dalam mengubah banyak kebiasaan dan mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya. Mereka berinteraksi dan merasakan asyiknya perjalanan berbenah bersama Al-Qur’an.

“Saudaraku,” kata sang penulis, “engkau barangkali termasuk yang rutin membaca Al-Qur’an. Tetapi kami mengajakmu—di samping rutin membaca—mengenali dan menghayati Al-Qur’an sebagai motor penggerak di dunia ini, yang membakar segala galau di hati dan menggerakkan langkah untuk berubah. Juga dengan lebih mengenal Rasulullah saw.—mengenal perjalanan hidupnya, perbuatan maupun ucapannya.”

Ajakannya sungguh lebih dari sekadar sukses dan di luar dugaan. Buku ini berhasil memotret pergulatan sahabat anggota pengajiannya itu menghadapi masalah-masalah hidup sehari-hari—menyangkut diri, keluarga, kerabat, dan lingkungan tempat tinggal mereka—dan berhasil mengatasinya dengan sorotan terang ayat-ayat-Nya. Al-Qur’an terbukti mampu mengubah manusia. Siapa pun yang merasakan betul manisnya pengamalan Al-Qur’an, takkan ia tinggalkan Al-Qur’an selamanya. Selamat bercermin, berbenah, dan ber-gabung dengan kafilah pengamal ayat-ayat mulia.