Al-Hikam Ibn 'Athaillah: Ulasan Syekh Ahmad Zarruq

ISBN 9786026721143
Ulasan Syekh Ahmad Zarruq
Soft Cover | Book Paper | 15 x 23 cm | 572 hal
Desember 2017
Rp 85.000

Versi Soft Cover

Kitab al-Hikam telah diulas oleh lbn Abbad, lbn Ajibah, Syekh al-Syarnubi, dan Syekh al-Syarqawi. Semuanya menjadi cahaya penerang untuk memahami rang-kaian hikmah dalam kitab ini. Lantas bagaimana dengan ulasan buku ini?

Kita simak penuturan Syekh Zarruq sendiri: “Di antara kitab paling agung dan paling bermanfaat bagi setiap murid/salik yang jujur dan tulus adalah al-Hikam. Ungkapannya luhur dan komprehensif. Petunjuknya istimewa dan berguna. la memberi kesejukan dan ketenteraman di dada para pembacanya. la menggerakkan siapa saja yang mendengar dan melihatnya. la sarat dengan ilmu dan kearifan. Gaya bahasanya indah dan menawan.

“Semua bagian kitab ini saling melengkapi. Bagian awal terpaut dengan ujaran di akhir. Bahkan setiap persoalan menyempurnakan yang sebelumnya dan menjadi pijakan bagi yang sesudahnya. Setiap bab laksana penjelasan bagi bab sebelum dan sesudahnya. Setiap bagian seakan-akan menjelaskan satu sama lain. Setiap hikmah laksana penyempurna hikmah lainnya. Pemahaman ini hanya bisa diserap oleh orang yang cermat. Kami akan menjelaskan kitab ini dengan ungkapan dan untaian kalimat yang singkat sebagai catatan kecil baginya. Hanya Allah sandaran bagi tercapainya kesempurnaan.

“Aku memohon kepada Allah agar buku ini menebarkan manfaat yang luas, menjadi rahmat di mana pun berada dan berkah bagi penduduknya, serta melindunginya dari setiap orang bodoh yang zalim dan pendengki yang mengetahui kebenaran tetapi lalai.”

* * *

“Syekh Zarruq benar-benar terpesona dengan al-Hikam. Ia hanyut dalam tarikan hikmah-hikmahnya. Ia tidak pernah berpisah dengannya saat di perjalanan maupun di rumah. Ia kerap menyampaikan ulasannya di berbagai kesempatan. Ia menulis ulasan al-Hikam lebih dari 30 kitab. Beliau mengatakan, ‘Aku telah menulis syarahnya beberapa kali. Syarah pertama ditulis di kota Fes tahun 870 H, tetapi syarah itu dicuri. Kemudian aku menyelesaikan syarah kedua di Tunisia. Lalu yang ketiga…’ Ia terus menyebutkan sejumlah syarahnya dan di akhir berkata, ‘Selanjutnya, ini adalah syarah yang ketujuh belas.’”—Dr. Abdul Halim Mahmud, Grand Syekh al-Azhar

Produk Lainnya